Tambal Sulam Taurat 4

TAMBAL SULAM TAURAT 4: Penjualan Yusuf di Pasar Budak Mesir.

Penggabung Taurat menggunakan teknik tambal-sulam ini sebagai upaya untuk mengintegrasikan dua versi yang berbeda mengenai Yusuf yang dijual ke pasar budak Mesir menjadi tawanan. Selengkapnya, perhatikan baik2 teknik tambal-sulam berikut ini antara Sumber J (cetak biru) dan Sumber E (cetak merah) dalam Kitab Kejadian:

37:19 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Lihat, tukang mimpi kita itu datang!
37:20 Sekarang, marilah kita bunuh dia dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya mimpinya itu!"
37:21 Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka, sebab itu katanya: "Janganlah kita bunuh dia!"
37:22 Lagi kata Ruben kepada mereka: "Janganlah tumpahkan darah, lemparkanlah dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia" --maksudnya hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya.
37:23. Baru saja Yusuf sampai kepada saudara-saudaranya, merekapun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu.
37:24 Dan mereka membawa dia dan melemparkan dia ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair.
37:25 Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladan, dalam perjalanannya mengangkut barang-barang itu ke Mesir.
37:26 Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu: "Apakah untungnya kalau kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya?
37:27 Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita." Dan saudara-saudaranya mendengarkan perkataannya itu.
37:28 Ketika ada saudagar-saudagar Midian lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.**
37:29 Ketika Ruben kembali ke sumur itu, ternyata Yusuf tidak ada lagi di dalamnya. Lalu dikoyakkannyalah bajunya,
37:30 dan kembalilah ia kepada saudara-saudaranya, katanya: "Anak itu tidak ada lagi, ke manakah aku ini?"
37:31. Kemudian mereka mengambil jubah Yusuf, dan menyembelih seekor kambing, lalu mencelupkan jubah itu ke dalam darahnya.
37:32 Jubah maha indah itu mereka suruh antarkan kepada ayah mereka dengan pesan: "Ini kami dapati. Silakanlah bapa periksa apakah jubah ini milik anak bapa atau tidak?"
37:33 Ketika Yakub memeriksa jubah itu, ia berkata: "Ini jubah anakku; binatang buas telah memakannya; tentulah Yusuf telah diterkam."
37:34 Dan Yakub mengoyakkan jubahnya, lalu mengenakan kain kabung pada pinggangnya dan berkabunglah ia berhari-hari lamanya karena anaknya itu.
37:35 Sekalian anaknya laki-laki dan perempuan berusaha menghiburkan dia, tetapi ia menolak dihiburkan, serta katanya: "Tidak! Aku akan berkabung, sampai aku turun mendapatkan anakku, ke dalam dunia orang mati!" Demikianlah Yusuf ditangisi oleh ayahnya.
37:36 Adapun Yusuf, ia dijual oleh orang MIDIAN itu ke Mesir, kepada Potifar, seorang pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja.

39:1. Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang ISMAEL yang telah membawa dia ke situ.
39:2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
39:4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
39:5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
39:6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apapun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.

Perhatikan perbedaan yang sangat mencolok tentang pelaku penjualan Yusuf ke pasar budak Mesir dalam Kejadian 37:36 (Sumber E) dan Kejadian 39:1 (Sumber J) yang merupakan kreasi tambal-sulam oleh penggabung Taurat. Menurut Sumber J, demi dua puluh syikal perak, saudara2 Yusuf menjualnya kepada sebuah kafilah bangsa Ismael (Kejadian 37:28), yaitu para keturunan putra sulung Abraham, Ismael, yang kemudian menjual-kembali Yusuf untuk dijadikan tawanan di Mesir (Kejadian 39:1). Sebaliknya, menurut Sumber E, sebuah kafilah orang Midian (para keturunan putra Abraham yang lain, Midian) menemukan Yusuf dalam sumur, mengangkatnya dari sumur (Kejadian 37:28), kemudian menjualnya di pasar budak Mesir (Kejadian 37:36).

Perhatikan juga perbedaan narasi yang sangat tajam antara Kejadian 37:21 (Sumber E) dan Kejadian 37:23 (Sumber J). Pada narasi yang pertaman (Sumber E), digambarkan Yusuf sudah berada di tangan saudara2nya dan Ruben datang hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan mengembalikannya ke ayahnya, Israel. Padahal, menurut narasi yang kedua (Sumber J), Yusuf justru baru saja datang menghampiri saudara2nya, dan oleh saudara2nya ditanggalkannyalah jubah Yusuf yang maha indah itu.

Sementara itu, tokoh yang menonjol dalam narasi Sumber J adalah Yehuda (Kejadian 37:26-27), sebaliknya, tokoh yang menonjol dalam Sumber E adalah Ruben (Kejadian 37:21-22). Perhatikan baik2 kedua narasi ini yang secara substansial sama. Perhatikan frasa "janganlah apa-apakan dia" di kedua narasi tersebut yang menunjukkan perbedaan sumber pengarangnya.

Lebih jauh, menurut sumber E (Kejadian 37:22), orang yang mengusulkan agar membuang Yusuf ke dalam sumur adalah Ruben, sedangkan menurut sumber J (Kejadian 37:20), nama orang yang mengusulkan itu tidak disebutkan.

Bagi orang yang berakal sehat, tentu akan bertanya2 sekurang2nya di dalam hati: kisah Yusuf yang manakah yang benar? Siapa sajakah yang menulis kisah ini? Mengapakah Tuhan membiarkan cara2 penulisan kisah seperti ini? Pertanyaan selanjutnya, inikah yang dinamakan kitab suci yang harus diimani? Dan pertanyaan terakhir, mungkinkah beriman kepada sesuatu yang nyata keraguannya dapat menyelamatkan?

Keterangan:

** Frasa ini merupakan frasa gabungan (simpul) antara Sumber J dan Sumber E, karena frasa ini terdapat di kedua sumber tersebut.



Wassalaam.