By republika.com
TEGAL--Menteri Agama Suryadharma Ali meminta seluruh umat untuk waspada terhadap aliran-aliran atau kelompok-kelompok yang bertujuan untuk merusak akidah Islam. Ini ditegaskan Menag pada haul ke-77 pendiri Pondok Pesantren AtTauhidiyyah, KH Armia bin KH Kurdi, di Pondok Pesantren Attauhidiyyah, Bojong Tegal, Tegal, Selasa (13/1).
''Saya minta didoakan, karena sebagai Menteri agama saya merasakan tantangan yang sangat berat. Terutama dalam menjaga akidah umat Islam dari upaya-upaya pihak lain yang akan merongrong maupun merusak akidah umat Islam. Banyak yang mengaku Islam, tapi akidahnya tidak sama dengan akidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW,'' tegas Menag di hadapan ribuan masyarakat dan santri yang hadiri haul tersebut.
Karena itu Menag menegaskan bahwa persatuan umat sangat dibutuhkan. Saya minta agar umat waspada agar jangan sampai dimasuki kelompok-kelompok atau golongan yang akan merusak akidah kita. Kita harus benar-benar waspada, jangan sampai kemudian setelah menjadi besar, baru kita sadari bahwa itu merupakan aliran atau kelompok sesat,'' tegas Menag.
Lebih lanjut dikatakan Menag bahwa tugas kedua yang diamanatkan oleh Presiden SBY pada dirinya adalah meningkatkan kualitas pendidikan agama Islam. ''Saya mohon doanya pula agar ke depan pendidikan agama Islam semakin maju dan semakin baik,'' papar Menag.
Ditambahkan Menag, tugas pokok ketiga yang diamanatkan Presiden adalah penyelenggaraan ibadah haji yang baik dan berkualitas. ''Dari tahun ke tahun banyak yang mengeluh dan komplain terhadap penyelenggaraan haji ini. Semoga di tahun-tahun mendatang semakin sedikit yang mengeluh dan jangan sampai terjadi hal-hal yang memalukan. Seperti misalnya jamaah kelaparan, tidak dapat terangkut ke Arafah dan lainnya,'' ungkap Menag yang juga Ketua Umum DPP PPP.
Menurut Menag, alim ulama adalah orang yang ahli dalam ilmu tertentu yang berhubungan dengan ilmu agama yang terdapat dalam Alquran, Hadits, Fiqih atau Hukum Islam. ''Terkait dengan konteks haul yang kita selenggarakan hari ini adalah sangat perlu untuk selalu memperingatinya. Karena selain untuk lebih mendekatkan diri kita pada alim ulama, juga sebagai momentum untuk selalu mengingat Allah dengan sepenuh hati,'' tandas Menag.