Sebelum Matius mengemukakan dugaan penangkapan Yesus di Taman Getsemane, ia kemudian bernubuat bahwa begitu Yesus tertangkap, maka seluruh muridnya terpencar-pencar dan meninggalkannya. Dalam membuat nubuat ini, Matius mengutip satu ayat dari Perjanjian Lama. Dan oleh karenanya, ia mengaitkan terpecahnya para murid itu bukan hanya dengan pemenuhan nubuat dari sabda-sabda Yesus, tetapi juga dengan pemenuhan nubuat yang berasal dari kata-kata Perjanjian Baru.
Kemudian Yesus bersabda kepada mereka, "Kalian semua akan menjadi para pembelot karena aku malam ini; karena telah terulis, 'Aku akan menyerang penggembala sehingga kawanan domba itu akan terpecah-belah.' Tetapi setelah aku dibangkitkan, aku akan memimpin kalian menuju Galilee".1
Keterangan di atas diambil dari Zakaria, dan Matius hanya mengikuti petunjuk Markus dalam menggunakan kutipan tersebut berkaitan dengan persoanal ini.2 Keterangan sebenarnya dari zakaria dikutip di bawah.
"Bangkitlah, wahai pedang, melawan gembala-Ku, melawan orang yang menjadi sekutu-Ku," demikianlah sabda Tuhan seluruh kelompok itu. "Seranglah penggembalanya sehingga dombanya akan terpecah-belah; Aku akan memalingkan tangan-Ku melawan gembala-gembala kecil."3
Kutipan Matius dari Zakaria memang cukup akurat. Namun, pertanyaannya adalah, apakah kutipan itu benar-benar bisa diterapkan pada peristiwa-peristiwa yang tengah didiskusikan? Matius mengungkapkan bahwa Yesus bersabda, "Kalian semua akan menjadi para pembelot karena aku malam ini". Apakah ini sesuatu yang benar-benar terjadi? Keempat injil kanonik menyatakan bahwa Petrus mengikuti Yesus setelah ditangkap. Artinya, Petrus tidak meninggalkannya.4 Lebih jauh, Yohanes menunjukkan bahwa murid kedua juga mengikuti Yesus.5 Mungkin saja, pengarangnya mengakui bahwa keterangan yang sebenarnya dari Zakaria tidak menyatakan bahwa "seluruh" domba itu akan terpecah-belah. Akan tetapi, jika pernyataan dalam Zakaria itu diterapkan kepada Yesus, maka orang-orang Kristen seharusnya ingat bahwa dalam keterangan tersebut Allah dilaporkan merujuk pada gembalanya dengan hanya menyebut "orang itu".
Keterangan:
1. Matius 26:31-32.
2. Markus 14:27-31.
3. Zakaria 13:7.
4. Matius 26:57-75; Markus 14:53-72; Lukas 22:54-62; Yohanes 18:12-27. Mengenai mereka yang mengatakan bahwa penyangkalan berikutnya dari Petrus memunculkan "perpecahan" dan "pembelotan", lihat "Bantahan Petrus" pada menu untuk kontraargumen bahwa Petrus tidak pernah menyangkal Yesus.
5. Yohanes 18:12-16.
Wassalaam.