Ketika Yusuf, Maria, dan Yesus konon kembali ke Palestina dari Mesir, Matius mengklaim bahwa Yusuf telah diperingatkan dalam sebuah mimpi untuk menetap di kota Nazaret di wilayah Galilea. Matius menyuguhkan relokasi ini sebagai contoh lain dari pemenuhan atas nubuat. Berikut ini petikan Matius:
2:23 Setibanya di sana iapun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazorea.**
Dalam menyuguhkan contoh pemenuhan nubuat ini, Matius memilih sesuatu yang sama sekali baru. Kali ini, kutipannya tidak diambil di luar konteksnya, juga ia bukan kutipan yang dengan jelas diterapkan pada seseorang atau sesuatu yang lain. Kali ini faktanya adalah kutipan tersebut sama sekali tidak ada! Tidak seorang pun yang bisa menemukan kata2 "ia akan disebut orang Nazorea", atau bahkan kata "orang Nazorea" di seluruh Perjanjian Lama, termasuk kitab2 apokrif Perjanjian Baru.
Kata "orang Nazorea" dikaitkan kembali dengan orang2 Nazarite (Nazirite), kelompok Yahudi yang diduga hanya mengabdi kepada Allah, dan yang mempertahankan gaya hidup asketis secara ketat. Gaya hidup Yesus yang digambarkan oleh 4 injil kanonik sangat jauh dari gaya hidup seorang Nazarite, meskipun ia mungkin cocok dengan gaya hidup Yohanes Pembaptis. Namun demikian, meskipun kita mengganti "orang Nazorea" dengan "orang Nazirite", tetap tidak ada keterangan dari Perjanjian Lama yang menyatakan, "ia akan disebut orang Nazirite". Lebih2, kata "orang Nazorea" sama sekali tidak berkaitan dengan kota Nazaret!
Ringkasnya, Matius memiliki nubuat yang "dikutip", yang sama sekali tidak ada!
Keterangan:
**Dalam terjemahan versi Alkitab Indonesia edisi revisi yang baru, kata "orang Nazorea" diubah menjadi "orang Nazaret". Sebagai perbandingan, lihat versi Alkitab: Wycliffe New Testament, Latin Vulgate, New American Bible, New Revised Standard Version, dan Greek NT - Stephanos 1550.
Wassalaam.