W. Christopher Busch: Hanya Percaya Satu Tuhan

mualaf (ilustrasi)mualaf (ilustrasi)

W. Christopher Busch selalu percaya pada Tuhan, penguasa tertinggi yang menciptakan segala sesuatu. "Saya dibesarkan sebagai seorang Kristen, meski saya jarang menghadiri kebaktian kecuali acara khusus, seperti Paskah dan Natal," ucap dia seperti dilansir onislam.net, Senin (2/6).

Busch selalu berusaha menjalin ikatan spiritual dengan Tuhan, namun tidak pernah bisa sepenuhnya menjalin hubungan dengan beberapa alasan. Pernah dia menghadiri layanan gereja, tapi itu hanya sekedar cara untuk mendekati seorang perempuan. "Jadi selalu ada alasan yang membuat saya ke gereja, bukan karena panggilan," kata dia.

Kehidupan spiritualnya tak jua membaik meski iya telah melangsungkan pernikahan. Tapi ia selalu berusaha untuk mencari hubungan dengan pencipta. Lagi-lagi, ia menemukan kesempatan itu tapi melalui alasan bukan lagi panggilan. Kali ini, ia ingin mencoba kembali berumah tangga, namun syaratnya, ia harus rutin ke gereja.

"Aku mencintainya, tapi saya tidak bisa membohongi keinginan untuk tidak ke gereja," ucap dia.

Sebelum ulang tahun ke-33, Busch mencari informasi tentang Islam. Ini dilakukannya lantaran ia percaya bahwa ada satu Tuhan. Ketika mencari informasi tentang Islam, ada beberapa hal menarik diperolehnya. Salah satunya, fakta bahwa Islam memiliki pandangan berbeda tentang yesus.

"Sejak itu, saya ingin menjadi seorang Muslim," kata dia. Selanjutnya, langkah pertama yang ia lakukan, yakni mencari terjemahan Alquran. Dari terjemahan itu, Bucsh semakin yakin dengan keinginannya menjadi Muslim. "Alhamdulillah, saya ucapkan dua kalimat syahadat," kata dia.,

Busch selanjutnya bekerja di pusat medis Angkatan Darat AS. Di sana, mereka juga mengelar shalat Jumat. Sayang, ia tidak pernah bisa hadir karena pekerjaan.

"Saya merasa bahwa perubahan akan terjadi dalam hidup saya , tetapi hanya Allah yang tahu apa itu . Aku merasa seperti orang baru dan mengetahui keputusan saya benar . Semoga Allah selalu membimbing jalan saya menuju kebijaksanaan dan kebenaran," kata dia.

REPUBLIKA.CO.ID,