Matius menyatakan bahwa kembalinya Yesus ke Palestina dari Mesir sebagai seorang anak kecil merupakan pemenuhan atas sebuah nubuat. Berikut ini tulisan Matius:
2:14 Maka Yusufpun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
2:15 dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku."**
Keterangan Matius di atas didistorsi dari Kitab Hosea berikut ini:
11:1. Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku**itu.
11:2 Makin Kupanggil mereka, makin pergi mereka itu dari hadapan-Ku; mereka mempersembahkan korban kepada para Baal, dan membakar korban kepada patung-patung.
11:3 Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka.
11:4 Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
11:5 Mereka harus kembali ke tanah Mesir, dan Asyur akan menjadi raja mereka, sebab mereka menolak untuk bertobat.
11:10 Mereka akan mengikuti TUHAN, Ia akan mengaum seperti singa. Sungguh, Ia akan mengaum, maka anak-anak akan datang dengan gemetar dari barat,
11:11 seperti burung dengan gemetar datang dari Mesir, dan seperti merpati dari tanah Asyur, lalu Aku akan menempatkan mereka lagi di rumah-rumah mereka, demikianlah firman TUHAN.
Jelaslah dari kutipan Kitab Hosea di atas, bahwa ia sama sekali tidak berhubungan dengan nubuat akan datangnya seorang Juru Selamat. Kata "anak" di atas sangat jelas diidentifikasi sebagai "bangsa Israel", (bukan Yesus!) ketika mereka dibimbing untuk keluar dari penjara di Mesir. Kutipan Hosea tersebut berbicara tentang praktik kebiasaan buruk lama dan pemberhalaan yang dilakukan Efraim, salah satu subsuku Israel, yang seringkali diidentifikasi dengan 10 suku dari Kerajaan Israel utara.
Lebih lanjut, kutipan Hosea di atas menyatakan pembuangan 10 suku utara ke Asyur pada saat jatuhnya Kerajaan Israel utara, dan kemudian menyimpulkan bahwa 10 suku utara itu pada suatu saat akan kembali ke Palestina, dan akan kembali menjadi "anak-anak" Allah. Sebuah nubuat yang tidak pernah terwujud!
Perlu digarisbawahi di sini bahwa tidak ada konfirmasi di seluruh Perjanjian Baru, kecuali karangan Matius, bahwa Yesus pernah berada di Mesir. Tampaknya lebih mungkin bahwa Matius pertama2 mengada2kan nubuat akan datangnya seorang Juru Selamat dengan menjadikan kata2 dari Hosea berada di luar konteksnya, kemudian mengada2kan peristiwa tertentu dalam kehidupan Yesus untuk meneguhkan dan menggenapi nubuat yang diada2kan itu.
Perhatikan juga perubahan inisial "a" (kecil) pada kata "anak" dalam Hosea, diubah oleh penerjemah Alkitab menjadi "A" (besar) pada kata "Anak" dalam Matius. Seperti sudah dapat ditebak, perubahan ini dimaksudkan untuk meneguhkan pemenuhan nubuat yang dikarang Matius agar seolah2 terpenuhi oleh Yesus. Sekali lagi, kata "anak" dalam Hosea di atas tidak ada hubungannya sama sekali dengan Yesus, tetapi ia merupakan metafora bagi "bangsa Israel".
Wassalaam.