اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dengan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran-kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, es, dan salju.” (HR. Al-Bukhari no. 744 dan Muslim no. 598 dari shahabat Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu)
Al-Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata: “Riwayat yang paling shahih (dari doa-doa istiftah) adalah hadits Abu Hurairah yang telah disebutkan (di atas, red).” (Nailul Authar, 2/11)