By Republika Newsroom
Cuplikan film 2012
SURABAYA--Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat untuk tidak memercayai ramalan tentang datangnya hari kiamat, seperti yang digambarkan dalam film berjudul "2012".
"Apabila masyarakat mempercayai film tersebut, maka bertentangan dengan akidah," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi MUI Jatim, A. Rachman Aziz, di Surabaya, Rabu (18/11).
Menurut dia, datangnya hari kiamat tidak bisa diramalkan dan ditentukan oleh manusia. "Umat Islam memang harus percaya kiamat itu pasti terjadi. Tapi, kapan dan seperti apa kiamat itu terjadi, merupakan kuasa Allah," katanya.
Bahkan dia yakin orang yang membuat film "2012" tidak dapat mengetahui, kapan dan bagaimana kiamat itu terjadi. "Yang ada di film itu hanya imajinasi orang yang membuatnya," kata Rachman, menjelaskan.
Film yang dibintangi John Cussack itu diputar secara serentak di gedung-gedung bioskop di Indonesia, sejak 14 November lalu.
Film yang menjadi "Box Office" itu, mengisahkan ramalan suku Maya kuno bahwa kehidupan di dunia akan berakhir pada 21 Desember 2012.
Rachman berpendapat ada dampak positif dan negatif bagi masyarakat mengenai film tersebut. "Sisi positifnya, masyarakat akan memercayai datangnya hari kiamat sehingga akan berbuat kebajikan, sedangkan negatifnya adanya kepercayaan masyarakat bahwa pada 2012 mendatang akan terjadi kiamat," tuturnya.
Meskipun demikian, MUI Jatim tidak melarang masyarakat untuk menonton film "2012" itu. "Kami hanya mengimbau masyarakat jangan percaya film itu, bukan melarang menonton," katanya, menegaskan. ant/taq