Anak-anak Pengungsi Merapi Diberi Alkitab

image REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --Korban letusan Merapi di wilayah Kecamatan Dukun  dan Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang sempat menjadi sasaran dari praktek kristenisasi melalui dalih bantuan korban bencana di wilayah itu.

Fanni Rahman, koordinator Relawan Masjid Indonesia kepada Republika menuturkan penemuan praktek kristenisasi di wilayah bencana Merapi pertama di temukan tanggal 24 November 2010 lalu.

Saat itu Tim Relawan Masjid tengah memberikan bantuan dan bersilaturahmi ke posko bantuan di Dusun Windu Sajan, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. "Di Dusun itu ada dua posko, pertama posko milik warga dan satunya posko non muslim," terang Fanni, Selasa (28/12).

Saat tim RMI berada di posko warga di dusun itu kata dia, datanglah serombongan mobil pembawa bantuan ke posko yang berada di rumah warga non-muslim tersebut. Di Dusun Windu Sajan tersebut hanya terdapat dua kepala keluarga (KK) non muslim dan selebihnya yaitu 195 KK warga muslim.

Berdasarkan keterangan Kepala Dusun setempat Pak Marpomo kata Fanni, rombongan tersebut membawa 200 unit kasur, paket sembako dan menjanjikan genset atau penerangan 16 unit. Rombongan itupun terdiri atas beberapa warga asing.

"Tetapi selang beberapa saat setelah rombongan tersebut kembali, banyak anak-anak membawa buku kecil dan keluar dari posko yang diberi bantuan tadi. KIta curiga buku apa itu ternyata setelah dibuka itu injil (Al-Kitab)," tandas Fanni.

Untungnya, warga sepakat mengembalikan alkitab-alkitab itu kepada posko bantuan Merapi di rumah warga non muslim tersebut. Tidak terjadi keributan dalam hal ini.

Red: Stevy Maradona
Rep: Yulianingsih