Pembuktian Al-Qur'an: Tercemarnya Mazmur

  • [QS. 2:75] Apakah kamu masih mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, padahal segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?

  • [QS. 2:79] Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan.

  • [QS. 3:78] Sesungguhnya di antara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al-Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al-Kitab, padahal ia bukan dari Al-Kitab dan mereka mengatakan: "Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah", padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah, sedang mereka mengetahui.

Kitab Wahyu yang Diberikan kepada Daud
Daud menjadi raja suku Israel Yehuda sekitar tahun 1013 hingga 1008 SM, dan ditahbiskan sebagai raja Israel, yaitu dari 12 suku Israel, kira2 pada tahun 1006 hingga 1001 SM. Ia melanjutkan kekuasaannya sebagai raja Israel kedua hingga kematiannya pada sekitar 973-969 SM(1). Tradisi alkitabiah dan Talmud Babilonia menisbatkan Kitab Mazmur dalam Alkitab kepada Daud(2). Sebagaimana Al-Qur'an merujuk pada salah satu kitab wahyu, yaitu Zabur, yang diberikan kepada Daud(3), orang sering menyamakan bahwa Mazmur adalah Zabur. Bagaimanapun, penyamaan ini agaknya keliru, meskipun boleh jadi Mazmur memasukkan bagian2 tertentu dari Zabur.

Daud dan Baju Besi

Sebagai lanturan sekilas sebelum meneliti kepaduan struktural Mazmur, dinyatakan bahwa Al-Qur'an secara khusus merujuk pada Nabi Daud sebagai pembuat baju besi, yaitu sejenis pakaian untuk pertahanan tubuh(4). Kronologi tradisional arkeologi Timur Tengah bertentangan dengan klaim tersebut, karena kronologi tradisional menempatkan pemerintahan Daud di garis batas antara Zaman Besi IB dan Zaman Besi IIA, yang mengisyaratkan bahwa penggunaan besi sudah dikenal baik pada zaman Daud. Namun demikian, kronologi tradisional arkeologi Timur Tengah mendapatkan serangan intelektual yang signifikan dari generasi sarjana baru, dan kini diajukan hipotesis bahwa pemerintahan Daud bersesuaian dengan garis2 antara Zaman Perunggu Akhir IIA dan Zaman Perunggu Akhir IIB(5). Revisi ilmiah mutakhir dalam kronologi arkeologi Timur Tengah ini sesuai dengan Nabi Daud yang menjadi pembuat baju besi dan pelindung tubuh, dan karenanya memberikan dukungan sirkumstansial dan arkeologis bagi pernyataan2 Al-Qur'an dalam hal tersebut.

Struktur Mazmur

Seperti dimunculkan baru2 ini dalam Alkitab berbahasa Inggris kontemporer, Mazmur terdiri atas lima "kitab". "Kitab" pertama berhubungan dengan 41 bab pertama atau himne2 individual. "Kitab" kedua mencakup bab 42 hingga bab 72. "Kitab" ketiga mencakup bab 73 hingga bab 89. Dan "kitab" keempat mencakup bab 90 hingga bab 106. Akhirnya, "kitab" kelima mencakup bab 107 hingga 150. Masing2 bab yang berjumlah 150 itu dibagi lebih lanjut menjadi ayat2 tersendiri. Dalam lima bab yang tersebar2 ini, seseorang bisa menemukan himne2 pujian(6), himne2 zion(7), himne2 penobatan(8), ratapan2 individual(9), ratapan2 komunitas(10), himne2 kepercayaan(11), himne2 syukur(12), himne2 kerajaan(13), himne2 kearifan(14), liturgi2(15), himne2 peziarahan(16), dan sebagainya.
Pembagian dasar menjadi lima "kitab", yang dirangkaikan dengan penisbahan kepada penyuntingan yang dilakukan para pengarang kemudian untuk himne2 individual(17), memberikan petunjuk2 signifikan untuk menguraikan proses kompilasi orisinal Kitab Mazmur. Karena petunjuk2 inilah kita dapat mengidentifikasi empat kitab himne yang berbeda, yaitu kumpulan himne2 individual(18), yang telah dipadukan pada tahap awal kompilasi Mazmur. Ada empat kitab himne yang dimasukkan: (1) kitab himne yang dinisbahkan kepada kepengarangan Daud(19), yang merujuk Allah sebagai Yahweh, karenanya mengikuti tradisi sumber J dari Taurat-yang-diterima; (2) kitab himne yang dinisbahkan kepada para keturunan Korah(20); (3) kitab himne kedua yang dinisbahkan kepada kepengarangan Daud(21), yang merujuk pada Allah sebagai Ellohim, karenanya mengikuti sumber E dari Taurat-yang-diterima, dan oleh karenanya menunjukkan pengarang yang berbeda dari himne kitab pertama yang dinisbahkan kepada kepengarangan Daud; dan (4) kitab himne yang dinisbahkan kepada Asaph(22).
Keempat kitab himne-berbeda yang masih ada ini dapat dilihat dari fakta bahwa kitab himne pertama dan kedua yang dinisbahkan kepada kepengarangan Daud ternyata tumpang-tindih: Mazmur 14 diulang sebagai Mazmur 53, dan Mazmur 40:13-17 diulang sebagai Mazmur 70. Oleh karenanya, kita sekarang dapat memahami bahwa "kitab" pertama Mazmur pada dasarnya sama dengan kitab himne pertama yang dinisbahkan kepada Daud, yang dirangkaikan dengan tambahan dari salah satu prolog kemudian, yaitu Mazmur 1. "Kitab" kedua Mazmur pada dasarnya sama dengan kombinasi kitab himne dari para keturunan Korah dan kitab himne kedua yang dinisbahkan kepada Daud. Akhirnya, sebagian besar "kitab" ketiga Mazmur terdiri atas kitab himne Asaph(23).
Tahap awal dalam kompilasi Mazmur ini menghasilkan sebuah kitab yang pada dasarnya sama dengan Mazmur 2-83. Kemudian, dalam tahap kedua kompilasi yang tidak bertanggal, Mazmur 84-89 ditambahkan sebagai apendiks himne2 rakyat, yang belum digabungkan ke dalam kitab Mazmur yang berkembang. Tahap kedua kompilasi ini menggenapi "kitab" ketiga Mazmur. Pada tahap ketiga kompilasi, Mazmur 90-149 ditambahkan, dengan menciptakan "kitab" keempat dan seluruh kitab lain kecuali bab terakhir dari "kitab" kelima Mazmur.
Dengan mengelompokkan Mazmur 90-149 menjadi dua "kitab", penyunting tak-dikenal menciptakan sebuah ilusi sejarah untuk lima kitab dari Taurat-yang-diterima, dengan menunjukkan bahwa tahap2 proses kompilasi ini belum genap hingga setelah kompilasi awal Taurat-yang-diterima kira2 pada 400 tahun SM. Dan pada tahap keempat kompilasi, penyunting tak-dikenal menambahkan prolog (Mazmur 1) dan doksologi penutup (Mazmur 150). Singkatnya, kompilasi dari ulasan awal atas Kitab Mazmur yang lengkap ini belum selesai hingga antara 400 dan 200 tahun SM, yaitu, sekitar 570 sampai 770 tahun setelah kematian Daud(24).
Ikhtisar
Sangat jelas bahwa Mazmur bukanlah sebuah dokumen tunggal dan utuh. Sekalipun bukti adanya tambal-sulam tidak dapat ditunjukkan dengan cara yang sama ambigunya dengan Taurat-yang-diterima, kemungkinan adanya prosedur tambal-sulam yang digunakan tidak dapat diabaikan begitu saja. Namu demikian, analisis struktural atas Mazmur menyingkapkan bukti yang jelas mengenai adanya pelapisan dan pengombinasian dokumen2 sebelumnya. Lebih lanjut, redaksi dan keterangan editorial, yaitu Mazmur 1 dan 150, dibatasi dengan jelas.
Analisis struktural atas Mazmur menunjukkan bahwa kitab tersebut secara keseluruhan tentunya tidak bisa dinisbahkan kepada kepengarangan Daud. Lebih lanjut, dua bagian utama Mazmur yang dinisbahkan kepada kepengarangan Daud jelas sekali ditulis oleh orang yang berbeda, sebagaimana ditunjukkan oleh kitab himne pertama yang menyebutkan Allah sebagai Yahweh dan kitab himne kedua yang menyebutkan Allah sebagai Ellohim.
Oleh karenanya, sekalipun himne2 yang terisolasi dan individual mungkin sebelumnya diduga ditulis oleh Daud sendiri, analisis struktural atas Mazmur jelas sekali menolak kepengarangan Daud atas kitab itu. Lebih lanjut, terdapat 570 hingga 770 tahun tenggang waktu antara kematian Daud dan kompilasi awal seluruh kitab tersebut. Lebih jauh lagi, versi2 Mazmur yang berbeda, yaitu, teks Masoterik versus teks Aleksandria, baru eksis pada abad2 setelah kompilasi awal seluruh kitab tersebut. Jika kita menerima teks Masoterik yang kira2 muncul pada 895 M sebagai versi "otoritatif" final Mazmur, maka ada tenggang waktu sekitar 1.865 tahun antara kematian Daud dan versi "terakhir" Mazmur. Jelasnya, sumber Kitab Mazmur sebagian besar tidak dikenal, tidak lengkap, dan jelas sudah hancur.

Keterangan:

(1) A) Duncan GB (1971). B0 Leslie EA (1929a).
(2) Silberman LH (1971).
(3) QS. 4:163; 17:55; 21:105.
(4) QS. 21:79-80; 34:10-11.
(5) Rohl DM (1995).
(6) Mazmur, 8; 9:1-6; 33; 65; 100; 103-105; 111; 113-115; 117; 134-136; 145-150.
(7) Mazmur 46; 48; 76; 87.
(8) Mazmur 29; 47; 93; 95-99.
(9) Mazmur 3-7; 13; 17; 22; 25-26; 28; 31; 35; 38-39; 42-43; 51; 54-57; 59; 61; 63-64; 69-71; 86; 88; 102; 109; 120; 130; 140-143.
(10) Mazmur 12; 44; 58; 60; 74; 79; 80; 83; 90; 106; 123; 126; 137.'
(11) Mazmur 11; 16; 23; 62; 125; 129; 131.'
(12) Mazmur 30; 32; 34; 41; 65-67; 92; 116; 124; 138.
(13) Mazmur 2; 18; 20-21; 45; 72; 89; 101; 110; 132; 144.
(14) Mazmur 1; 37; 49; 73; 112; 127-128; 133.
(15) Mazmur 15; 24; 50; 75; 85; 118; 121.
(16) Mazmur 84; 122.
(17) Misalnya, penyunting tidak dikenal menisbahkan Mazmur, 3-9, 11-32, dan 34-41 kepada Daud, Mazmur 42 dan 44-49 kepada keturunan Korah, Mazmur 51-56 dan 68-70 kepada Daud, dan Mazmur 73-83 kepada Asaph. Berkenaan dengan himne2 lainnya dalam Mazmur, sebagian melakukan dan sebagian lagi tidak melakukan penisbahan-kepengarangan sebagaimana yang dilakukan oleh penyunting tak-dikenal tersebut. Di antara mereka yang ditunjuk sebagai pengarang adalah Sulaiman, Musa, Ethan orang Ezrahite, Heman orang Ezrahite, dan Yeduthun. Tiga nama orang terakhir merupakan para pemimpin kur di kuil Yerusalem.
(18) Pada awalnya, bab2 dari Mazmur merupakan himne2 individual yang digunakan di Kuil Yerusalem dan tempat2 suci keagamaan lainnya selama perayaan dan peribadatan. Seiring berjalannya waktu, himne2 ini dikelompokkan menjadi pelbagai macam kumpulan kitab himne.
(19) Kitab himne ini pada dasarnya berkaitan dengan Mazmur 2-41.
(20) Kitab himne ini pada dasarnya berkaitan dengan Mazmur 42-50.
(21) Kitab himne ini pada dasarnya berkaitan dengan Mazmur 51-72.
(22) Kitab himne ini pada dasarnya berkaitan dengan Mazmur 73-83.
(23) Toombs LE (1971).
(24) Toombs LE (1971).

Keterangan Tambahan:

Penjelasan mengenai sumber J dan sumber E yang merupakan sumber2 penyusunan Taurat-yang-diterima:
1. Sumber J atau untaian J (disusun kira2 pada 950 SM):
Sumber J, secara konsisten merujuk pada:
- Allah sebagai Yahweh,
- Putra kedua Ishak sebagai Israel,
- Gunung Musa sebagai Gunung Sinai,
- Mesopotamia Utara sebagai Aramnaharain,
- Para penduduk Palestina sebagai bangsa Kanaan, dan
- Orang pertama dengan kata ganti bahasa Ibrani Anokhi.
2. Sumber E atau untaian E (disusun kira2 pada 750 SM):
Sumber E, secara konsisten merujuk pada:
- Allah sebagai Elohim,
- Putra kedua Ishak sebagai Yakub,
- Gunung Musa sebagai Gunung Horeb, dan
- Para penduduk Palestina sebagai bangsa Amori.
Pada akhir abad ke-8 SM, sumber J dan sumber E dikombinasikan.
Sebetulnya masih ada 2 sumber lagi, yaitu sumber D dan sumber P, tetapi kedua sumber terakhir ini lebih erat kaitannya dengan penyusunan Taurat-yang-diterima (Taurat gubahan tangan2 Bani Israel).
Dikutip dari buku: "Salib di Bulan Sabit", karya: DR. Jerald F. Dirks, 2003.
Untuk membaca Kitab Mazmur, silahkan klik di sini.

Wassalaam.