Hassan Wirajuda: Islam-Demokrasi Jalan Seiring

By Republika Newsroom
LONDON--Mantan Menlu RI Dr N Hassan Wirajuda mengatakan, Indonesia dengan lebih dari 200 juta penduduk yang mayoritas Muslim, telah berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa Islam, demokrasi, modernitas, serta pluralisme dapat berkembang bersama dengan baik.

Hal itu disampaikan Dr N Hassan Wirajuda saat mengikuti konferensi mengenai 'US and the Muslim World', yang diadakan di Ditchley Park, Oxfordshire, Inggris. Kehadiran Hasan Wirajuda bersama pelaksana Direktur Diplomasi Publik Deplu Dr Pribadi Sutiono di Kerajaan Inggris adalah atas undangan Oxford Centre for Islamic Studies (OCIS), Oxford University.

Ia mengemukakan bahwa Indonesia menyampaikan pandangan dari sisi negara berpenduduk Islam terbesar di dunia, non-Arab, dan tidak terletak di Timur Tengah. "Dunia Islam tidak hanya Timur Tengah. Indonesia yang berpenduduk lebih dari 200 juta Muslim yang moderat dan toleran berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa Islam, demokrasi, modernitas dan pluralisme dapat berkembang bersama dengan baik," katanya.

Dalam konferensi tersebut, Indonesia mengingatkan kepada negara Islam supaya tidak bersifat pasif menunggu perubahan kebijakan AS, namun harus secara aktif mengurangi atau menutup jurang perbedaan dan pendapat antara AS dan Dunia Islam. Sementara kepada pemerintah AS, diharapkan dapat lebih seimbang dalam menjalakan kebijakannya di kawasan Timur Tengah dan Dunia Islam lainnya.

Peserta dari Indonesia melihat bahwa persepsi peserta konferensi mengenai The Muslim World hanyalah terfokus pada Timur Tengah, tanpa melihat bahwa negara-negara non-Arab mempunyai penduduk mayoritas beragama Islam. Dalam konperensi itu, selain dari Indonesia, hadir Regional Manager Oxfam Jennifer Abrahamson, Prof George Joffe dari University Cambridge, mantan Dubes Inggris untuk Irak Sir Harold Walker.

Selain itu, juga hadir Prof Stephen Walt dari Harvard University, Prof Jennan Read dari Duke University, dan sejumlah jurnalis dari berbagai media dan para dubes untuk Inggris, termasuk Dubes RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia Yuri O Thamrin.

Menurut Sekretaris Kedubes RI di London, Novan Ivanhoe Saleh, konferensi dalam format round table discussion tersebut di antaranya membahas hubungan sejarah dan politik strategis Amerika Serikat dengan Dunia Islam. Dalam diskusi tersebut juga dibahas mengenai kepentingan-kepentingan kedua pihak dari perspektif sejarah yang dipengaruhi lingkungan strategis negara-negara di Timur Tengah termasuk konflik Palestina-Israel. ant/irf